Dear Ayah & Bunda
Ingin sekali rasanya ananda pergi ke tempat kalian bernaung.
Untuk sekedar bercerita tentang perjalanan kehidupan yang ananda alami.
Bahagia, sedih, tangis, tawa yang kualami ingin kuceritakan kepada kalian.
Perjalanan kehidupan yang keras yang membentuk karakter ananda saat ini.
Ayah,... Bunda,..
Tau kah kalian saat ini jagoanmu (Idan) dan putri kecilmu (Olive) semakin tumbuh dan berkembang.
Jika dulu dia belum hafal membaca A B C, sekarang ia sudah pandai membacakan sebuah cerita.
Jika dulu dia belum pandai mengenal angka 1 2 3, sekarang ia sudah bisa berhitung.
Dan satu lagi Ayah,.. Bunda,.. saat ini ia sudah pandai mengaji. Beberapa doa sederhana yang ananda ajarkan pada saat menjelang tidur, kini ia sudah mulai hafal membaca doa-doa sederhana tersebut.
Ia pun pandai melafalkan adzan, beberapa kali ananda ikut sertakan dalam lomba adzan, dan Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan. Meskipun hadiah yang didapatkan tidak seberapa, tapi selalu ananda tanamkan nilai sebuah proses dalam perjuangan untuk meraih sesuatu, bukan melihat dari hasilnya.
Begitu juga dengan putri kecilmu (Olive) yang kini tumbuh menjadi gadis manis. Badannya saja sudah besar dan tinggi mengalahkan tinggi badanku. (aduhhh,... begini nasib punya tubuh semampai alias semeter tak sampai hehehe..). Kini ia sudah duduk di bangku SMA. Meskipun sedikit sulit mengarahkan dia, tapi ananda yakin sebetulnya dia mengerti. Doakan ananda agar bisa menjaga amanahmu, semoga ananda bisa mendidik mereka dengan baik, dan semoga mereka bisa menjadi jembatan amalan kebaikan untuk Ayahanda dan Ibunda di dunia.
Ayah,.. Bunda,..
Seiring berjalannya waktu, berbagai masalah dalam hidup telah ananda lewati.
Entah jalan dan keputusan yang telah ananda ambil ini benar atau salah, anandapun tidak tahu.
Yang jelas ananda hanya mengikuti kata hati dengan diimbangi dengan pikiran/logika.
Ananda sadar, walaupun sudah besar dan dewasa, ananda masih butuh didikan dari kedua orang tua. Ananda masih sangat butuh arahan, masukan, serta kritikan. Walaupun selama kalian ada ananda sudah dilatih untuk mengambil keputusan sendiri, tapi setidaknya celoteh-celoteh kalianlah yang menjadi bahan pertimbangan untuk ananda dalam mengambil keputusan.
Ayah,.. Bunda,...
Kadang aku merasa lelah, ingin rasanya kutanggalkan segala peluh ini dipangkuanmu.
Sekali lagi saja,...
Ayah,.. Bunda,..
Sekali lagi saja,...
sama ketika masa kecilku dulu.
Merasakan belaian nan lembut dari tanganmu, usapan hangat dikening dan rambutku, hingga mengantarkanku kedalam mimpi-mimpi indahku. Doa dan senyum kalianlah yang menjadi sumber energi dan kekuatanku untuk mengepalkan tangan, bangkit dan kembali melangkah.
Ayah,.. Bunda,..
Ingin sekali rasanya aku bertemu denganmu.
Pertemuan dalam mimpipun menjadi sesuatu yang mahal bagiku.
Karena tak bisa semaunya aku bisa bertemu denganmu dalam mimpi.
Sabtu atau minggu adalah waktu yang selalu ananda usahakan untuk menyambangi pusaramu.
Ingin rasanya ku gali kuburanmu dan membangunkan kalian kembali.
Aku rindu Ayah.... Aku Rindu Bunda,.. Aku rindu,..
Aku rindu keberadaanmu disisiku
Aku merindukannya...
Lewat Allah SWT kutitipkan segala kerinduan ini.
Semoga Allah menyampaikan barisan doa-doa kami untukmu.
Semoga Allah senantiasa menempatkan kalian disyurga-Nya yang terindah, bersama orang-orang pilihan, para ahli syurga-Nya.
Keberadaan kalian tak akan pernah terganti
Cinta kasih kalian akan selalu kami kenang
Kebaikan, didikan, serta suri tauladan kalian akan selalu kami jaga.
Kami sangat mencintaimu
Kami sangat menyayangimu
Kami sangat merindukanmu
Ayah,.. Bunda,..
Berbahagialah disana.
Tunggu kami disana.
Semoga Allah mempertemukan kita kembali
Semoga Allah menempatkan kita di syurga-Nya.
Aamiin
Ingin sekali rasanya ananda pergi ke tempat kalian bernaung.
Untuk sekedar bercerita tentang perjalanan kehidupan yang ananda alami.
Bahagia, sedih, tangis, tawa yang kualami ingin kuceritakan kepada kalian.
Perjalanan kehidupan yang keras yang membentuk karakter ananda saat ini.
Ayah,... Bunda,..
Tau kah kalian saat ini jagoanmu (Idan) dan putri kecilmu (Olive) semakin tumbuh dan berkembang.
Jika dulu dia belum hafal membaca A B C, sekarang ia sudah pandai membacakan sebuah cerita.
Jika dulu dia belum pandai mengenal angka 1 2 3, sekarang ia sudah bisa berhitung.
Dan satu lagi Ayah,.. Bunda,.. saat ini ia sudah pandai mengaji. Beberapa doa sederhana yang ananda ajarkan pada saat menjelang tidur, kini ia sudah mulai hafal membaca doa-doa sederhana tersebut.
Ia pun pandai melafalkan adzan, beberapa kali ananda ikut sertakan dalam lomba adzan, dan Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan. Meskipun hadiah yang didapatkan tidak seberapa, tapi selalu ananda tanamkan nilai sebuah proses dalam perjuangan untuk meraih sesuatu, bukan melihat dari hasilnya.
Begitu juga dengan putri kecilmu (Olive) yang kini tumbuh menjadi gadis manis. Badannya saja sudah besar dan tinggi mengalahkan tinggi badanku. (aduhhh,... begini nasib punya tubuh semampai alias semeter tak sampai hehehe..). Kini ia sudah duduk di bangku SMA. Meskipun sedikit sulit mengarahkan dia, tapi ananda yakin sebetulnya dia mengerti. Doakan ananda agar bisa menjaga amanahmu, semoga ananda bisa mendidik mereka dengan baik, dan semoga mereka bisa menjadi jembatan amalan kebaikan untuk Ayahanda dan Ibunda di dunia.
Ayah,.. Bunda,..
Seiring berjalannya waktu, berbagai masalah dalam hidup telah ananda lewati.
Entah jalan dan keputusan yang telah ananda ambil ini benar atau salah, anandapun tidak tahu.
Yang jelas ananda hanya mengikuti kata hati dengan diimbangi dengan pikiran/logika.
Ananda sadar, walaupun sudah besar dan dewasa, ananda masih butuh didikan dari kedua orang tua. Ananda masih sangat butuh arahan, masukan, serta kritikan. Walaupun selama kalian ada ananda sudah dilatih untuk mengambil keputusan sendiri, tapi setidaknya celoteh-celoteh kalianlah yang menjadi bahan pertimbangan untuk ananda dalam mengambil keputusan.
Ayah,.. Bunda,...
Kadang aku merasa lelah, ingin rasanya kutanggalkan segala peluh ini dipangkuanmu.
Sekali lagi saja,...
Ayah,.. Bunda,..
Sekali lagi saja,...
sama ketika masa kecilku dulu.
Merasakan belaian nan lembut dari tanganmu, usapan hangat dikening dan rambutku, hingga mengantarkanku kedalam mimpi-mimpi indahku. Doa dan senyum kalianlah yang menjadi sumber energi dan kekuatanku untuk mengepalkan tangan, bangkit dan kembali melangkah.
Ayah,.. Bunda,..
Ingin sekali rasanya aku bertemu denganmu.
Pertemuan dalam mimpipun menjadi sesuatu yang mahal bagiku.
Karena tak bisa semaunya aku bisa bertemu denganmu dalam mimpi.
Sabtu atau minggu adalah waktu yang selalu ananda usahakan untuk menyambangi pusaramu.
Ingin rasanya ku gali kuburanmu dan membangunkan kalian kembali.
Aku rindu Ayah.... Aku Rindu Bunda,.. Aku rindu,..
Aku rindu keberadaanmu disisiku
Aku merindukannya...
Lewat Allah SWT kutitipkan segala kerinduan ini.
Semoga Allah menyampaikan barisan doa-doa kami untukmu.
Semoga Allah senantiasa menempatkan kalian disyurga-Nya yang terindah, bersama orang-orang pilihan, para ahli syurga-Nya.
Keberadaan kalian tak akan pernah terganti
Cinta kasih kalian akan selalu kami kenang
Kebaikan, didikan, serta suri tauladan kalian akan selalu kami jaga.
Kami sangat mencintaimu
Kami sangat menyayangimu
Kami sangat merindukanmu
Ayah,.. Bunda,..
Berbahagialah disana.
Tunggu kami disana.
Semoga Allah mempertemukan kita kembali
Semoga Allah menempatkan kita di syurga-Nya.
Aamiin
-Celoteh sore penuh rindu-
By Olisah (Dede)
0 komentar:
Posting Komentar